Mahad Tahfidz Arabic Al-Ghontory menjadi Tempat PkM Dosen dan Mahasiswa FEBI IAIN Kudus
Delegasi FEBI IAIN Kudus yang dipimpin oleh Dekan FEBI IAIN Kudus dan diikuti Tim PkM international dari unsur dosen dan mahasiswa berkunjung ke Mahad Tahfidz Arabic Al-Ghontory yang berada di Kampung Bukit Hijau Selangor Malaysia. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 07 Agustus 2024, dengan agenda utama menjalin silaturahim dan sharing tentang kemandirian pesantren serta manajemen pengelolaan.
Delegasi FEBI IAIN Kudus disambut hangat oleh jajaran ustadz dan ustazah Mahad Tahfidz Arabic Al-Ghontory. Al-Gontory disematkan pada nama Mahad merujuk pada kata “Gontor” yang terkenal sebagai pondok modern di Jawa Timur. Mahad Tahfiz Arabic al-Gontory Malaysia merupakan pesantren yang didirikan oleh alumni Pondok Pesantren Gontor, yakni ustad Septian.
Mahad Tahfiz Arabic al-Gontory Malaysia mengadopsi kurikulum pondok modern Gontor dengan memadukan antara tahfiz dan bahasa Arab agar santri mampu menguasai kandungan al-Quran. Sebagai bagian dari pondok Gontor, maka Mahad ini juga berupaya untuk mandiri sebagaimana induknya, khususnya di bidang pengelolaan dan keuangan.
Sebagai Mahad yang baru berdiri di 2016, tentu butuh sharing informasi dan pengetahuan serta pengalaman dari berbagai pihak agar menjadi pesantren mandiri. Hal ini sebagaimana diungkapkan ustad Misbah; "Dengan datangnya FEBI IAIN Kudus ke Mahad ini kami bisa mendapatkan input dan pengajaran tentang apa yang ada di sana karena sama-sama dari instansi pendidikan agama."
Pada kesempatan ini tim PkM FEBI yang terdiri dari dosen dan mahasiswa menjelaskan arti penting manajemen pesantren agar bisa mandiri. Mandiri dari sisi pengelolaan akademik maupun pengelolaan keuangan, sebagaimana pesan bapak Suhadi. Dari sisi pemenuhan sarana prasarana, pengurus Mahad dapat memaksimalkan peran serta masyarakat sekitar melalui skim infak, sedekah dan wakaf. Karena skim tersebut telah memiliki sejarah keberhasilan di dunia Islam untuk membantu memenuhi sarana prasarana keagamaan dan pendidikan, kata bapak Murtadho Ridwan. Sedangkan mahasiswa memberi masukan pengelolaan koperasi santri dan cara pembukuan selama kegiatan PkM tersebut.
Kegiatan PkM FEBI ini direspon baik serta antusias oleh pengurus dan santri Mahad Tahfidz Arabic Al-Ghontory.